28 June 2006

kejayaan terkini

Hari aku telah membuat satu perubahan dengan cuba
untuk menulis cerpen .Biarpun selama ini aku tak pernah menulisnya.
Hasilnya , apalah yang dapat ku gubah hasil dari aku
memintal akalku lahirlah cerpen ini
Aku sedia menanti untuk di komen atau dikritik.
Kesudian, anda semua amatlah saya di hargai
________________________________________________________________________
DEMI MU AYAH
Oleh : Farid Jasni



“Hei,engkau ingat engkau dah kuat!Jangan hendak tunjuk lagak!".satu tumbukkan kuat hinggap di pipi.Aku bagaikan hilang seluruh nyawaku untuk bangun,seluruh sendiku bagaikan dipisahkan satu persatu."Ingat, sebelum marahku menggila... adalah lebih baik engkau pergi dari sini!". Dengan tenagaku yang masih bersisa bersama pilu yang menggigit tangkai hati aku gagahi jua untuk bangun dan beredar sebelum nyawaku dipaksa meninggalkan jasad oleh sijahanam ini.Aku menghayunkan langkah longlaiku sederas mungkin. Sakitku bukan kerna aku ditabrak samseng-samseng tadi, akan tetapi, lebih menyakitkan aku dihukum bukan atas kesalahanku.... namun apalah dayaku,orang yang sepatutnya dihukum bukan lagi disini.....Ayah.....salahkah aku ayah, bukanlah niatku mahu menunjuk jantan atau menjadi jaguh. Namun pesanmu tetap segar diingatanku... "Bantulah orang lain selagi kau terdaya...kelak dirimu akan di muliakan orang..." Mungkin kiranya engkau masih menemaniku pasti tiada insan yang akan menghina aku seperti anjing kurap.
Ku sentuh bibirku yang pecah teryata kepedihan menjalar. Tanpa sedar hujan air mataku membasahi pipiku. Aku meneruskan jua langkahku biarpun tempang ku menanti rebah.Pesan ayah ku gengam "jangan sesekali mengalah,biar genting jangan putus. Berpantang ajal sebelum maut".
"Ya Allah....!Apa sudah jadi padamu nak?" Ibuku menerpa dan memelukku sungai air matanya telah lama banjir."Siapalah yang menghina anakku sebergini rupa,demi Allah tidak kurelakan tangan-tangan yang memukul anakku Dunia Akhirat". Kasih ibu tidakkan pernah putus biarpun sejahil mana anaknya.Airmataku mengiringi derasnya arus hujan di wajah ibuku......dakapan ibu terasa akan keikhlasan kasihnya. Aku cuba membuka mata ternyata suara ibu bagaikan terlalu jauh untukku sahut dunia tiba-tiba menjadi semakin suram dan kabur akhirnya hanya sepi di mana-mana ah,apa sudah terjadi padaku kenapakah mataku buta?Mengapakah teligaku semakin pekakmalah, ingatku juga semakin terlucut......oh tuhan....
Apa komen anda ..... Sila emailkan kepada maca8678@yahoo.com

0 Ulasan:

Template by:
Free Blog Templates