Hembusan pawana berlagu lagi
Bertitip makna bersusun kata
berlagu dalam irama hati
Seraya kalbu menyusun keliru
seraya itu pustaka ingat terbongkar
Ah.....mana mungkin celaru menghimpit
aku damba jeritan Saidina Ali
Aku mimpi Lembutnya Abu Bakar
Tetapi aku rindukan tegasnya Umar
Tika kemilau Zulfaqar memancar
tika itu jua gemuruh musuh merusuh
Pekatnya Al dammu mengalir
merahnya semangat
Kini yang tetinggal hanya lagenda
mungkin hilang di selimuti usia
angkuhnya baladah membusung
menelan syiar yang masih bersisa
0 Ulasan:
Post a Comment